Pbanews – Salah satu tujuan saat orang
menuntut ilmu di lingkungan kampus adalah mendapatkan ilmu secara teori maupun
praktik sebagai bekal ke depannya saat menghadapi dunia kerja. Cara mendapatkan
ilmu yang dimaksud pun tidak hanya cukup di tempat lingkungan kampus berada.
Tetapi bisa didapat dari hasil melakukan studi banding ke tempat lain. Seperti
hal nya yang dilakukan oleh program studi PBA UNWAHA Jombang dari tanggal 29
januari 2018 sampai tanggal 28 Februari 2018 pada hari ini diadakan lepas pisah
anatara mahasiswa pba uin malang dengan mahasiswa pba unwaha, adapun mahasiswa
yang sign in pba uin malang berfariasi ada yang semester 4 ada juga yang semester 6, tutur ustdh
mamluatul hasanah dan ust muballigh di kantor jurusan tadi siang, Rabu (28/2) oleh
(inayah dan danis)
Featured Post 1 with Small Thumbnail
Featured Post 2 with Small Thumbnail
Featured Post 3 with Small Thumbnail
Featured Post 4 with Small Thumbnail
Title Featured Post 1
Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros...More
Title Featured Post 2
Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam...More
Title Featured Post 3
Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros...More
Title Featured Post 4
Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam...More
Wednesday, February 28, 2018
pba uin malang punya el fatih dan al kindy
الاسلام هو الدين
الكافة فيه العلوم المتنوع إما الحضارة و
الثقافة. كلها توجه في الاسلام مفتاح هذه العلوم من مصدرالقران و الحديث على سببها
تثبت الجامعة الحكومية الاسلامية مولنا مالك ابراهيم مالانج بقلم اللغة العربية لتحقيقها كوت الجامعة قسم تعليم
اللغة العربية لتعميق اللغة العربية. لوصول إلى الغاية الف قسم تعليم اللغة
العربية مجمعة الصحفي مخصة في تدريب مهارة الكتبة يعني "الفاتح" ومجعة
الكندي مخصة في تدريب مهارة الكلام اذ كان متحد هذان المجمعتان ستقوي العلوم
الكافة
Friday, February 23, 2018
PATAH HATI SE PBA UIN MALANG
Tak berhenti di situ, warga Pba yang seolah-olah sangat tak rela idola mereka bertunangan, lalu mencurahkan isi hati mereka lewat status Wa facebook dan Twitter. Barisan status patah hati dengan beragam kalimat miris sekaligus kocak kemudian tersebar di media sosial.
"Mohon bersabaaarr ini ujian. Hari patah hati se pba’’ @mas_agung tulisan seorang warga pba.
"Arsenal gagal finish di 4 besar, Barca gagal juara laliga, Rossi jatoh di lap terakhir, Mas Agung jatuh di pelukan Sang kekasih #haripatahhatinasional," tulisa yang lainnya.
Kini, ketika Mas Agung beberapa hari lalu menggelar, siraman kolbu di kelas Pba A, dilanjutkan motifasi motifasi menyejukkan bagaikan orang tua sendiri, Ngeyeuk Seureuh (meramu sirih), warga Pba kembali gempar (jendral pba)
Thursday, February 22, 2018
Pemimpin PBA
Pemimpin.
Sebuah gelar istimewa
Sebagai simbol tahta
Birokrasi dimana mana
Namun,
Terkadang tanpa tindakan nyata
Lantas apalah gunanya?
Pemimpin itu yang amanah
Bukan yang serakah
Pemimpin itu yang menegakkan keadilan
Bukan yang gila akan pujian
Pemimpin itu yang selalu berinovasi
Bukan yang terbawa provokasi
Pemimpin memang bertahta
Namun bukan untuk memperbudak rakyat jelata
Pemimpin itu ibarat tuan rumah
Yang selalu kreatif dan bersikap ramah
Pemimpin itu ibarat dokter
Yang pasti suka bertanya untuk mengecek kebutuhan pasiennya
Dann
Pemimpin itu ibarat pemandu wisata
Yang tak hanya memandu tetapi mengantarkan sampai tujuannya.
penulis : Inayah M
Sebuah gelar istimewa
Sebagai simbol tahta
Birokrasi dimana mana
Namun,
Terkadang tanpa tindakan nyata
Lantas apalah gunanya?
Pemimpin itu yang amanah
Bukan yang serakah
Pemimpin itu yang menegakkan keadilan
Bukan yang gila akan pujian
Pemimpin itu yang selalu berinovasi
Bukan yang terbawa provokasi
Pemimpin memang bertahta
Namun bukan untuk memperbudak rakyat jelata
Pemimpin itu ibarat tuan rumah
Yang selalu kreatif dan bersikap ramah
Pemimpin itu ibarat dokter
Yang pasti suka bertanya untuk mengecek kebutuhan pasiennya
Dann
Pemimpin itu ibarat pemandu wisata
Yang tak hanya memandu tetapi mengantarkan sampai tujuannya.
penulis : Inayah M
AKULAH SANG PENGEMBALA
Pada suatu hari, ada seorang
pengembala kambing duduk di bawah pohon sembari menikmati angin yang
sepoi-sepoi. Kemudian, ia bersiul-siul mendendangkan lagu kesukaan yang sedari
dulu di dengar lewat radio tua. Ketika asyik bernyanyi, tiba-tiba terdengar
suara aneh.
Suara itu terdengar disertai munculnya kawanan tawon dari sudut lading,
ternyata nyanyian sang pengembala telah membangunkan ribuan tawon , lalu ia
segera bangun dari tempat duduknya untuk menjauh dari kawanan tawon, sambil
berlari lari dan tertatih tatih, ia berhasil bersembunyi di sebuah gubuk tua,
entah milik siapa. Tak disangka di dalam gubuk tua, ia menemukan barang-barang
antik nan elok, maka didekatilah barang tersebut, sambil mengamati dan
berfikir, ia menyimpulkan bahwa barang ini adalah harta karun, eh bukan maka
tidak lama kemudian keluarlah Bapak tua dari samping gubuk sambil menyapa, “Nak, apa yang kamu cari ?”
“Aku tidak bermaksud buruk, wahai Kakek tua” jawabnya.
“Lalu apa yang kamu lakukan?” tukas sang kakek.
Pengembala menimpali, “ Aku hanya melihat barang-barang antik ini, karena
dalam sepengetahuanku belum pernah kulihat barang-barang seperti itu.”
“Sudahlah lupakan perkara itu, Nak. Kemarilah mendekat” tukas sang kakek.
Pengembala pun mendekati kakek tua itu dan duduk bersandingan di atas
gubuk, tak lama keluar anak kecil membawa hidangan.
Sang kakek memulai membuka percakapan, “Nak, tahukah kamu apa yang di makan
oleh kambing-kambingmu itu ?”
“Itu adalah rumput, Kek” tukas sang pengembala.
“ Itu bukan sekedar rumput, Nak. Bila di renungi akan ada pelajaran yang
bisa diambil,” jawab sang kakek dengan bersemangat. Pengembala itu berkata, “
Ayolah, Kek beri tau apa pelajaran itu.“
Kakek berdehem dan meminum teh hangat
sebelum menjawab pertanyaan itu, “Begini nak, rumput awal mulanya di
tanam satu, lalu tumbuh sedikit-sedikit lalu berkembang dan menjadi kuas
seperti yang kau lihat di depanmu ini, bila dipandang bisa menyejukkan mata,
rumput jua tidak pernah mengadu ataupun mengeluh apabila diinjak oleh manusia
ataupun hewan, tetapi rumput akan pasrah bila dimakan oleh hewan atau dicabut
oleh manusia .” lalu apa pelajaran yang bisa diambil, Kek?” sambung sang
pengembala.
“Rumput mengajarkan beberapa pelajaran, pertama berjuang juga membutuhkan
orang lain, membutuhkan kerjasama, dan samakerja. Kedua, belajar sabar dalam
berproses, bila dilalui dengan sepenuh hati maka, timbal balik yang didapat
akan jauh lebih indah. Ketiga, dalam menghadapi cobaan harus tangguh dan tabah,
bila terjatuh maka, segeralah bangkit tak ada kata menyerah hingga Malaikat
Izrail datang dan itulah akhir dari perjuangan seseorang,”jawab sang kakek
dengan panjang.
Tak terasa terik matahari telah mencapai puncaknya, tidak berselang lama
suara adzan juga saling bersahutan. Pengembala pamit kepada sang kakek, ia
sangat berterima kasih telah mengajarkan pelajaran kehidupan yang sebelumnya
belum ia pikirkan.
“Pergilah kesini nak, bila waktumu kosong, agar tidak sia-sia dan terbuang
percuma.” Pesan sang kakek sebelum ia meninggalkan gubuk tua. Ia lalu berjalan
dan menggiring kambing yang telah kenyang memakan rumput menuju kandang.
Setelah sampai, ia langsung menuju kamar untuk beristirahat sambil meresapi
pesan-pesan yang disampaikan oleh sang kakek.
Hari itu dirasa sangat nyaman bagi si pengembala , karena ia dapat
mengembala dan dapat menimba ilmu kehidupan dari sang kakek.
Berjuang…untuk PBA
Berjuang…
Satu kata dengan berjuta arti…
Kalau kamu takut dengan kekalahan…
Jangan pernah berbicara tentang
berjuang…
Tapi…
Kalau kau sudah mengenal kata
berjuang…
Tak ada kata untuk mundur…
Hanya pengecut yang mundur dari
medan perjuangan…
Hidup untuk di perjuangkan…
Tapi ingat wahai saudara…
Bukan hanya berjuang untuk duniamu…
Tapi juga untuk masa akhiratmu
kelak…
Jangan mau jadi pecundang…
Tapi majulah untuk menjadi pejuang…
Mereka yang pernah berjuang akan di
kenang…
Bukan mereka yang hanya jadi
pecundang…
Ingatlah…
Kunci berjuang di gerakkan dari
qolbu…
Jika qolbu mu bersih…
Perjuanganmu akan semakin besar dan
akan dirasa hasilnya…
Maka, Jangan berkecil hati untuk
menjadi pejuang…
Subscribe to:
Comments (Atom)







